Kata Mereka: Surabaya - Beberapa kasus bunuh diri yang terjadi belakangan ini menjadi sorotan topik dalam acara Forum Komunikasi. Tercatat dalam rentang 1 bulan, terjadi 2 kasus bunuh diri yang terjadi di Surabaya. Peristiwa pertama terjadi di Universitas Ciputra (UC) Surabaya pada Rabu (18/9) dan Peristiwa kedua di Universitas Kristen Petra Surabaya pada Selasa (1/10).
Maka dari itu Stikosa AWS menggelar kegiatan 'MUNIO' yang dalam bahasa Indonesia berarti BERBUNYILAH dan mengangkat topik Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa. Kegiatan ini digelar di halaman kampus Stikosa AWS, Jl. Nginden Intan Timur I/18 Surabaya, pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024. Dan mendapat sambutan yang sangat baik dari para pengunjung.
Selain mahasiswa dan dosen Stikosa AWS, hadir juga sejumlah mahasiswa dan dosen dari beberapa Universitas di Surabaya serta sejumlah praktisi Ilmu Komunikasi.
Kegiatan ini dipandu Dr Sukowidodo yang secara piawai mengarahkan para tokoh untuk bicara sesuai keahliannya.
Ketua Stikosa AWS, Dr Jokhanan Kristiyono, ST, M.Med.Kom mengatakan, ide terbentuknya acara ini berawal dari diskusi yang cukup intensif dengan tim dosen dan pihak Ikatan Alumni Stikosa AWS. Dari diskusi awal tersebut muncul pemikiran bahwa perlu dibangun dialog yang lebih membumi tentang fenomena yang terjadi.
Mental Healthy Gen Z Dianggap Cemen, Ini KataMereka:
"Bagaimana anda jadi pemimpin kalau tidak berani speak up. Munio ojok mung ngersulo, masalahmu opo, dirembuk masalahe opo" Ujar Dr Sukowidodo dengan canda khas Suroboyo-nya.
"Rata-rata orang yang mengalami gangguan mental mempunyai sifat pendiam, tertutup dan sosial spiel-nya rendah." Ujar Dr Diana Selaku Psikologi dari Universitas Negeri Surabaya
"Anak-anak bermasalah biasanya datang dari keluarga yang bermasalah." Ujar Bu Titin
Dari banyak kesan positif yang didapat, tampaknya MUNIO edisi berikutnya akan banyak ditunggu oleh penikmatnya!!
Komentarji