KATA MEREKA: SURABAYA, Pejabat ( PJ) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, baru saja meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus untuk tahun 2024. Acara penyerahan berlangsung di Kantor Kecamatan Tambaksari, Surabaya, dan dihadiri oleh berbagai pihak. Dalam momen tersebut, bantuan sosial diserahkan secara simbolis kepada 102 penerima manfaat, yang terdiri dari berbagai kategori, termasuk zakat produktif, lansia, serta pendamping PKH.
Adhy Karyono juga memberikan bantuan sembako dan uang tunai sebesar Rp 500.000 per triwulan, didampingi oleh Pjs Wali Kota Surabaya yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani. Dalam sambutannya, Adhy menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Novi atas pelaksanaan kegiatan ini, serta mengapresiasi inovasi yang dihadirkan dalam setiap program yang dijalankan.
Novi menambahkan bahwa untuk Kota Surabaya, penyaluran bantuan dilakukan kepada 216 penerima manfaat yang tersebar di 18 kecamatan, meskipun tidak semuanya hadir di lokasi. Hari itu, fokus diberikan kepada 102 orang di Kecamatan Tambaksari.
Ia juga menjelaskan bahwa bantuan tunai akan diberikan selama satu tahun dengan total Rp 2.000.000, namun karena penerima berada di triwulan keempat, mereka hanya menerima Rp 500.000. Salah satu penerima, Fitria, berharap agar program bantuan ini dapat berlanjut di masa mendatang.
Seperti diketahui Sejak 1 Januari 2024 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menghentikan program pemberian nasi kotak, mengakibatkan lansia, penyandang cacat, dan yatim piatu miskin kehilangan akses terhadap bantuan makanan sehari sekali.
Saat itu, Pemkot Surabaya mengklaim bahwa langkah ini diambil untuk menghindari penerimaan dobel bantuan sosial. Warga yang telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak lagi memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan permakanan.
Namun kini, masyarakat penerima manfaat bisa kembali tersenyum, setelah PKH Plus diinisiasi oleh PJ Novi, dan dapat kembali menerima manfaat, setelah sempat terhenti.
Di temui secara terpisah, Fitria (48 thn) dari Kecamatan Tegalsari, mengungkapkan harapannya mengenai keberlanjutan program bantuan sosial untuk penyandang disabilitas berat. Ia merasa sangat bersyukur atas dukungan yang telah diterimanya, yang menurutnya sangat berarti bagi kehidupannya sehari-hari.
"Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk semua bantuan yang telah kami terima. Bantuan ini sangat membantu kami dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Saya berharap agar perhatian terhadap lansia yang membutuhkan dan penyandang disabilitas semakin ditingkatkan," ungkap Fitria dengan penuh harapan.
Fitria menyampaikan bahwa dengan adanya program bantuan yang berkelanjutan, kehidupan masyarakat Surabaya sepwrti dirinya yang membutuhkan akan semakin baik. Ia berharap agar lebih banyak orang yang peduli dan terlibat dalam upaya membantu mereka yang kurang beruntung, sehingga semua dapat merasakan manfaat dari program-program sosial yang ada.
Comentários