Kata Mereka: Surabaya - Video seorang pemuda viral di media sosial x, usai dirinya mengaku dipukul anggota pasukan pengamanan presiden (Paspampres) usai selfie atau berswafoto dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri pembukaan MTQ tingkat nasional ke XXX tahun 2024 di Samarinda.
Dalam video berdurasi 1 menit 29 detik itu nampak seorang pemuda mendekati Presiden Jokowi hingga ke dekat pintu mobil. Akan tetapi, tak lama berselang seorang anggota Paspampres menghampirinya dan mengimbau agar pemuda tersebut tidak melakukan tindakan menerobos pengamanan di dekat Presiden.
“ Lain kali jangan kayak gitu ya”, Suara seorang pria memperingatkan pemuda tersebut, tak berselang lama, pemuda tersebut nampak merintih kesakitan dan mengaku baru saja dihantam perutnya oleh Paspampres.
Dalam video yang diunggah pada hari Minggu (08/09) itu, pemuda tersebut mengungkap bahwa pukulan tersebut cukup keras dan menyakitkan.
"Saya dihantam, saya dipukul sama pasukan presiden tadi, dihantam, hanya karena foto sama presiden. Itu presiden Republik Indonesia dan presiden rakyat Indonesia kenapa saya dihantam sama Paspampres," ucapnya.
"Untung saya enggak mati, hantaman itu keras. Pak Presiden aja nggak jadi masalah. Masak saya dihantam sama apa namanya, Paspampres-nya, enggak bisa begitu," protesnya.
Terkait video pengakuan tersebut, pihak Istana Negara membantah adanya kejadian itu, Yusuf Permana - Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden menjelaskan tidak ada pemukulan saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Samarinda.
"Kami telah berkoordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres. Kami akan cek tim pengamanan wilayah," kata Yusuf pada Selasa (09/09).
Meski demikian, Yusuf mewakili pihak istana meminta maaf kepada warga atas kejadian kurang mengenakkan tersebut. Yusuf mengungkapkan, fenomena ini akan menjadi pelajaran dan evaluasi ke depan.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut Bapak Presiden. Hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi kami," jelasnya. (Red)
Kommentarer