Kata Mereka: SURABAYA, Pasar Blauran sudah menjadi salah satu ikon di Surabaya. Pasar lawas itu berdiri sejak masa kolonial Belanda.
Setelah kebakaran beberapa tahun lalu, Pasar Blauran menjadi Pasar Blauran Baru di Surabaya hingga kini tetap menjadi destinasi menarik bagi warga lokal dan wisatawan luar. Pasar Blauran Baru bukan hanya pusat perbelanjaan, tetapi juga simbol kekayaan kuliner tradisional yang beragam.
Meski terletak di kota yang semakin modern, pedagang di pasar yang terletak di pusat kota itu berhasil mempertahankan ciri khas kuliner yang menggugah selera. Nuansa pasar yang sangat dikenal masyarakat Surabaya ini kental dengan cita rasa Nusantara, terutama makanan dan minuman khas Jawa Timur.
Di sepanjang Pasar Blauran Baru, pengunjung bisa menemukan berbagai kuliner khas Jawa Timur yang otentik, seperti soto, tahu campur, lontong balap dan rujak cingur, bahkan kue tradisional ada di sana.
Setiap makanan disajikan dengan resep turun-temurun yang menjadi daya tarik bagi pencinta kuliner tradisional.Tidak hanya makanan berat, pasar ini juga menyajikan berbagai jajanan pasar yang melegenda, seperti kue cucur, apem, lemper, bika ambon, risoles, dan pukis. Juga ada bubur ketan ireng (hitam) lengkap dengan dawet berasnya, yang rasanya sangat khas legit gurih.
Deretan utama pasar ini penuh dengan aroma dan warna dari jajanan-jajanan manis yang menjadi ciri khas Pasar Blauran Baru.
Dukungan dari pemerintah kota, dan warga pada keberadaan pasar tradisional sangat penting karena untuk Melestarikan Identitas Kota, di tengah persaingan dengan pusat kuliner modern.
Selain memberikan pilihan kuliner yang beragam, pasar ini juga menjaga identitas kuliner khas Surabaya dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal.
Dengan tetap ramai dikunjungi, Pasar Blauran Baru membantu melestarikan budaya makanan tradisional dan menghadirkan pengalaman otentik. Khususnya bagi generasi muda yang ingin merasakan makanan klasik dari zaman ke zaman.
Comments