Kata Mereka: Singosari - Kabupaten Malang memiliki potensi alam yang melimpah, tak hanya dikenal dengan potensi wisatanya, namun komoditi alamnya pun mampu menembus pasar Internasional.
Setelah pisang, kubis, dan sawi dari Malang timur, kini ada bunga anggrek Singosari yang tembus hingga pasar Amerika.
Pada bulan September ini, Griya Anggrek Singosari mampu memasok 120 tanaman anggrek ke Amerika Serikat (AS).
Agus Sudrikamto - Direktur Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Singosari mengatakan, 120 anggrek tersebut merupakan jenis Dendrobium.
Meski memiliki beragam jenis anggrek, di Griya Anggrek, dendrobium menjadi favorit pasar luar negeri. “Nilai ekspornya lebih dari Rp 120 juta,” ujar Agus.
Agus menjelaskan, ekspor anggrek pada September 2024 ini merupakan kali kedua. Pertama sudah dilakukan sekitar bulan Februari 2024 lalu. Saat itu, pihaknya mengekspor sekitar 114 tanaman anggrek dendrobium ke Taiwan dengan nilai ekspor Rp 75 juta.
Dalam satu tahun, Griya Anggrek Singosari berhasil meraup omzet sekitar Rp 290 juta. Dengan omzet tersebut terhitung sudah ribuan anggrek yang telah terjual. Baik yang berusia muda (10-11 bulan), remaja (1-2 tahun), maupun dewasa (2 tahun ke atas).
Jenisnya ada dua, yakni anggrek dendrobium dan cattleya. Harga jualnya pun bervariasi, tergantung jenis dan usianya. Sebagai contoh, anggrek jenis dendrobium remaja dijual seharga Rp 70 ribu dan cattleya dewasa dijual seharga Rp 130 ribu.
Menurut Agus Griya Anggrek Singosari, merupakan satu-satunya BUMDesma yang memiliki izin untuk meng ekspor tanaman anggrek, sebab proses pengurusan izin ekspor anggrek tergolong sulit, hal itu karena anggrek termasuk tanaman yang dilindungi, selain itu terdapat pula pembatasan kuota ekspor dari pemerintah pusat untuk export tanaman anggrek. (Red)
コメント