top of page
Gambar penulisArdyan Pratama

Masih Sepi, Begini Harapan Pedagang Pasar di Gunung Anyar Surabaya


Kata Mereka: Surabaya, Meski pandemi COVID-19 sudah berlalu, dampak yang ditinggalkannya masih terasa di pasar-pasar tradisional. Termasuk di Pasar Gunung Anyar. Pasar yang terletak di kawasan MERR, Surabaya, ini masih sepi pengunjung meskipun telah beberapa tahun dibuka.

"Sampean lihat sendiri, pembelinya sangat sedikit, yang jualan juga gak banyak," ujar salah satu pedagang yang ditemui Radar Surabaya, Kamis (7/11).


Kondisi pasar yang sepi ini sudah berlangsung sejak awal pandemi pada 2020 lalu. Menurut pedagang tersebut, sebelum pandemi, Pasar Gunung Anyar cukup ramai karena banyak warga yang penasaran dengan pasar yang baru saja diresmikan.


Saking sepinya, beberapa pedagang bahkan memanfaatkan lapak mereka untuk tidur di siang hari. "Kalau sebelum covid masih lumayan ramai, banyak yang datang, tapi sekarang sangat sepi," tambah wanita yang enggan menyebutkan namanya.


Kondisi pasar yang sepi ini sudah berlangsung sejak awal pandemi pada 2020 lalu. Menurut pedagang tersebut, sebelum pandemi, Pasar Gunung Anyar cukup ramai karena banyak warga yang penasaran dengan pasar yang baru saja diresmikan. Saking sepinya, beberapa pedagang bahkan memanfaatkan lapak mereka untuk tidur di siang hari.


"Kalau sebelum covid masih lumayan ramai, banyak yang datang, tapi sekarang sangat sepi," tambah wanita yang enggan menyebutkan namanya.


Meski demikian, Pemkot Surabaya sudah berupaya meramaikan kawasan tersebut dengan membangun Sentra Wisata Kuliner (SWK) di samping Pasar Gunung Anyar. Sentra ini cukup menarik perhatian warga yang ingin menikmati kopi atau nongkrong sambil beristirahat.


"Alhamdulillah, jualan saya seperti rujak cingur, ketoprak, tahu telor, lontong," kata Suparti, salah satu pedagang rujak cingur yang berjualan di SWK. Namun, meski SWK menarik beberapa pengunjung, situasi pasar tetap sepi.


"Biasanya, pengunjung mulai ramai jelang jam makan siang. Tapi setelah pukul empat sore sudah sepi. Makanya saya tutup jam lima sore," tambah pemilik warung yang mengaku berusaha bertahan meskipun omzetnya jauh dari harapan.


Beberapa pedagang berharap Pemkot Surabaya bisa lebih maksimal lagi dalam menarik pengunjung ke Pasar Gunung Anyar, baik melalui promosi maupun penataan yang lebih baik. Mereka berharap pasar yang terletak tidak jauh dari Jalan Dr Ir Soekarno ini bisa kembali hidup dan ramai, seperti dulu.

0 tampilan0 komentar

コメント

5つ星のうち0と評価されています。
まだ評価がありません

評価を追加
bottom of page