Surabaya, Korban kecelakaan yang menewaskan 2 orang di jalan kedungdoro ternyata dikenal dekat dengan tokoh masyarakat Herlina Harsono Njoto. Korban kecelakaan ini bernama Bu Sri dan Pak Sugiono. Herlina menuliskan kesedihan dan empatinya di laman instagram pribadinya. Dalam tulisannya, cerita mengenai korban, sebelum kecelakaan dini hari tersebut, Bu Sri dan suaminya, Pak Sugiono, hendak membeli kue2 untuk putri mereka yang akan terima raport. Saat berhenti di warung di Kedungdoro, mereka ditabrak oleh mobil Putih Toyota Innova reborn. Keduanya meninggal di lokasi kecelakaan. Selama ini dimata Herlina, Bu Sri adalah seorang cleaning service yang rajin dan tak pernah mengeluh. Bu Sri adalah sosok yang pendiam dan tidak pernah mengeluh, selalu tuntas dalam mengerjakan tugasnya. Bu Sri juga punya pekerjaan sampingan, beliau kerap kali berjualan jajanan untuk takjil di masjid tiap Senin Kamis bagi orang yang perlu memesan dan dikirim ke masjid2.
Surabaya kota besar dengan Kehidupan dini hari yang beragam. Di sisi lain ada orang - orang yang pulang mabuk, namun di pihak lain, ada orang orang yang sedang tulus mencari nafkah untuk keluarganya. Takdir mengenai Bu Sri dan Pak Sugiono dengan ketiga anaknya kini berubah seketika.Bu Sri meninggalkan tiga anak setelah kecelakaan tragis itu, meninggalkan tiga orang anak. Anak sulungnya kuliah semester 8 dan saat ini sedang cuti kuliah, anak kedua seorang putri yang bersekolah kelas 9 SMP, dan putra bungsunya yang baru kelas 7 SMP.
Dalam caption instagram Herlina, sang anak bercerita, "Raport saya nilainya bagus...." tutur putri Bu Sri dan Pak Sugiono dengan raut wajahnya yang tegar.
Foto Herlina Harsono Njoto Herlina Anggota DPRD Kota Surabaya (2024-2029).
Herlina terlihat begitu terenyuh pada kejadian naas yang dialami keluarga Ibu Sri dan Bapak Sugiono. "Bapak Ibu mu pasti bangga dengan kalian bertiga Nak.." jawab saya yang terharu. menunjukkan ketabahan mereka di tengah kesedihan. meski tiba-tiba menjadi yatim piatu, tetap penuh harapan. Semoga anak-anak tersebut dapat tetap berjuang dalam menghadapi cobaan kehidupan. tutur Herlina.
Comments