top of page

Gelombang PHK Menghantam, 46.240 Pekerja Kehilangan Mata Pencarian


Kata mereka: Surabaya - Sebanyak 46.240 pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak medio Januari 2024 hingga Agustus 2024 hal ini berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).


Indah Anggoro Putri Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker menyatakan bahwa Jawa Tengah merupakan daerah yang paling tinggi angka PHK - nya. Lebih lanjut Putri mengatakan, ada sekitar 7.400 pekerja di DKI Jakarta yang mengalami PHK pada periode tersebut.


“Pada bulan Agustus Jawa Tengah masuk nomor satu, diikuti DKI Jakarta, lalu Banten,” kata Putri usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.


Sektor manufaktur, tekstil, hingga industri pengolahan yang paling banyak mengalami PHK di Jawa Tengah. Sedangkan di Banten, gelombang PHK banyak menghantam di industri Petrokimia.


Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah tidak menampik realita akan banyak perusahaan yang melakukan PHK akhir-akhir ini.


“Kami terus melakukan mitigasi agar jangan sampai PHK itu terjadi. Jadi upaya-upayanya kami pertemukan, antara manajemen dengan pekerja, agar bisa menekan terjadinya PHK,” tutur Ida.


Meski ada tren kenaikan, Ida mengharapkan, angka PHK tidak lebih tinggi dari tahun 2023. Upaya lain untuk menekan PHK adalah membuka lowongan pekerjaan lewat bursa kerja nasional. Ida menyebut ada 178.000 lowongan pekerjaan yang dibuka dalam bursa kerja yang diselenggarakan Kemnaker beberapa waktu lalu.


"Ya memang PHK naik, mudah-mudahan angkanya tidak lebih tinggi dari 2023. Makanya kita terus lakukan mitigasi itu," ucap Ida.


"Di samping itu tentu lapangan kerja baru kita create, kemarin kita laksanakan job fair nasional. Itu cukup tinggi lowongan yang tersedia, 178 ribu lowongan pekerjaan yang tersedia, pada waktu itu memang yang melamar tercatat ada 93 ribu,” terang Ida.


Artinya, menurut Menaker, masih ada ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menyerap tenaga kerja yang sebelumnya kena PHK.


"Yang begini kan meskipun kita tentu sedih mendengarkan ada PHK tapi gembira ketika ada lowongan kerja baru," sebut Ida.(Red)

0 tampilan0 komentar

Kommentare

Mit 0 von 5 Sternen bewertet.
Noch keine Ratings

Rating hinzufügen
bottom of page