top of page

GELIAT PASAR MALAM DITENGAH MODERNITAS ZAMAN

Kata Mereka: Malang, Kehadiran pasar malam menjadi alternatif healing yang terus bertahan ditengah gempuran kemajuan industri hiburan. Saat sejumlah wahana hiburan baru bermunculan menawarkan sensasi dan pengalaman baru, pasar malam konsisten menawarkan hal yang sama dari sejak awal kemunculannya.


Pasar malam sudah ada sejak pada zaman Dinasti Sui di Tiongkok kuno. Di zaman tersebut, penyelenggaraan pasar diatur secara ketat oleh kekaisaran. Pasar malam pertama tercatat di Chang'an, yang merupakan kota terbesar pada zaman tersebut.

Di Nusantara, pasar secara tradisional diadakan pada hari yang berbeda dengan lokasi yang bergilir di antara desa-desa yang berpartisipasi. Kebiasaan ekonomi tradisional ini di Jawa dikenal dengan sebutan "Hari Pasaran".

Setelah dikembangkan lebih lanjut, pasar didirikan lebih permanen seperti yang ada seperti sekarang ini. Pasar malam dapat dianggap sebagai kelanjutan dari budaya "pasar kaget" atau pasar non-permanen ini.


Pasar malam menjadi sarana hiburan kaum menengah kebawah untuk refreshing dan melepas penat. Tak heran pasar malam tetap populer di tengah kalangan masyarakat, tak hanya di wilayah pedesaan namun juga di tengah kota.


Iman Sujatmiko, seorang pengusaha pasar malam di Malang mengatakan telah lama menggeluti usaha hiburan pasar malam. Namun, memang masa jaya pasar malam terjadi pada tahun 1990-an. Saat belum banyak wahana wisata yang bermunculan.


Kata Mereka: Pasar malam menyajikan permainan anak dan keluarga, seperti wahana bianglala, kora-kora, komedi putar dan rumah hantu. Tak lupa sarana permainan keberuntungan seperti, permasalahan lempar botol, lempar bola dan keahlian memanah.

Pelaku UMKM merupakan penopang utama perekonomian masyarakat . Oleh karena itu, dengan digelarnya pasar malam diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi bangkitnya geliat perekonomian di daerah.


Selain itu pedagang di pasar malam kebanyakan pelaku UMKM yang termasuk sebagai salah satu tulang punggung perekonomian untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karena perannya sebagai penopang perekonomian nasional dan juga sebagai penyedia lapangan pekerjaan untuk mayoritas tenaga kerja di Indonesia.


Di pasar malam wahana permainan dan makanan umumnya bisa dinikmati dengan nilai 10 ribu Rupiah. Jumlah yang dianggap sangat murah jika dibandingkan harga sarana hiburan modern yang umumnya dijual per kartu atau per paket mulai dari 100-250 ribu Rupiah.


Kata Mereka: Dengan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni sekitar 60,5%, UMKM memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi.


Selain itu, UMKM menyerap sekitar 96,9% tenaga kerja dari total tenaga kerja nasional, menjadikan sektor ini sebagai penyedia utama lapangan pekerjaan di Indonesia.




11 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page