KATA MEREKA: SURABAYA, Pelantikan Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto pada hari Senin (21/10) kemarin, menandai sebuah era baru dalam pemerintahan Indonesia. Dengan total 53 menteri dan 56 wakil menteri, kabinet ini jelas lebih gemuk dibandingkan dengan Kabinet Indonesia Maju era Jokowi yang hanya memiliki 34 menteri.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah jumlah menteri yang lebih banyak ini akan berkontribusi positif terhadap kinerja pemerintahan atau justru sebaliknya, menciptakan birokrasi yang lebih rumit dan tidak efisien.
Suko Widodo, seorang pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga, menyatakan bahwa penilaian terhadap kinerja Prabowo-Gibran sebaiknya ditunggu, mengingat mereka baru saja dilantik. Namun, ia menekankan pentingnya untuk memperhatikan sentimen pasar, terutama dalam konteks nilai rupiah.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun penilaian awal mungkin prematur, dampak dari pelantikan ini terhadap ekonomi dan kepercayaan publik harus menjadi fokus perhatian. Apakah sentimen positif akan muncul atau justru sebaliknya, menjadi hal yang sangat dinantikan oleh masyarakat.
Mengenai jumlah menteri yang semakin banyak, Suko mengungkapkan pandangannya tentang teori Kebijakan Publik yang menyatakan bahwa birokrasi yang besar cenderung tidak efektif. Meskipun kabinet ini bertujuan untuk merangkul berbagai kekuatan politik, pertanyaan tentang efektivitas dan efisiensi tetap menjadi sorotan.
"Birokrasi semakin banyak semakin tidak baik, jadi yang ramping itu yang bagus. Tapi kan itu tujuan kabinet juga berfungsi sebagai merangkul politik, sebagai merangkul kekuatan," tambahnya.
Dengan bertambahnya jumlah menteri, tantangan untuk menjaga kinerja yang optimal semakin besar. Pada akhirnya, semua pihak harus menunggu dan melihat apakah kabinet ini mampu memberikan perubahan yang diharapkan atau justru terjebak dalam kompleksitas birokrasi yang tidak produktif.
"Kalau ditanya apakah efektif kalau semakin banyak, ya tidak. Makin banyak orang semakin membuat ribet juga. Tetapi tujuannya kan berbeda, kalau untuk kinerja, patut kita tunggu dulu. Pada intinya, otomatis kalau di pusat itu jadi 64 orang (menteri), otomatis di daerah juga ada lembaga yang bertambah," sambungnya.
Diketahui, Minggu, 20 Oktober 2024, menjadi hari bersejarah bagi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Keduanya mengucapkan sumpah menjadi presiden-wakil presiden 2024-2029. Prosesi akan dimulai pada pukul 10.00 WIB di Gedung MPR/DPR.
Comentarios