KATA MEREKA: SURABAYA, Siswa-siswa dari SMAN 5 Surabaya berhasil menciptakan alat untuk memurnikan air laut yang tercemar limbah minyak dan meraih tiga penghargaan di ajang The Macao International Innovation & Invention Exposition (MiiEX).
Penghargaan yang mereka dapatkan meliputi medali emas MiiEX, Diploma of Excellence sebagai penghargaan khusus, serta medali emas dari Technical University Romania. Selain itu, mereka juga mendapatkan penghargaan khusus The Best International Invention Award dari Hong Kong Dream Technology and Innovation Society.
Tim yang terdiri dari Devan Ahmad Hernofernanda, Nazmy Shaleh Arvandanish Zavier, Rafif Salman, Aditya Ahmad, Wafy Saleh, dan Syauqi Nabil Ahmad ini mengusung inovasi dengan judul Sea OSPOD, yang merupakan alat pemurnian dan observasi tumpahan minyak berbasis drone dan kendaraan permukaan otonom.
Mereka berhasil bersaing dengan 20 negara lainnya, termasuk Malaysia, Thailand, Rumania, Rusia, China, dan Korea. Devan Ahmad, sebagai ketua tim, menjelaskan bahwa ide ini muncul setelah mereka membaca berbagai artikel dan jurnal mengenai masalah pencemaran minyak di laut.
Keresahan terhadap masalah tersebut mendorong mereka untuk menciptakan alat inovatif yang menggunakan jaring superoleofilik untuk menangkap minyak dan jaring superhidrofobik yang tidak menyerap air.
"Kami menggunakan mesh yang dilapisi dengan zinc-outside untuk menangkap minyak tanpa menyerap air, dan puli dengan diameter dioksin," ungkapnya saat diwawancarai di Surabaya. Inovasi ini menunjukkan betapa kreatif dan pedulinya generasi muda terhadap lingkungan.
Devan Ahmad ketua tim mengatakan, ide itu muncul setelah membaca beberapa artikel dan jurnal terkait permasalahan minyak yang ada di laut. Keresahan itu, mendorongnya membuat alat inovasi menggunakan jaring superoleofilik untuk menangkap air dan superhidrofobik yang memiliki sifat takut air.
“Kita gunakan mess yang dicouting dengan zinc-outside untuk menangkap minyak tapi tidak menangkap air dan puli diameter dioksin,” katanya di Surabaya, Rabu (30/10/2024).
Dia dan timnya memanfaatkan drone untuk mendeteksi keberadaan minyak di lautan. Dengan teknologi ini, drone bisa mengirimkan sinyal ke kapal jika terdeteksi adanya minyak. Setelah itu, kapal akan segera beraksi untuk membersihkan minyak yang ada di permukaan laut.
Meskipun telah meraih penghargaan di tingkat internasional, mereka tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi ini lebih lanjut, dengan harapan alat yang menggunakan drone tersebut bisa beroperasi secara otomatis di masa depan.
"Saat ini, kita masih mengandalkan pengendali untuk mengirim sinyal ke kapal. Namun, ke depannya, kita ingin semuanya bisa berjalan tanpa pengendali," jelasnya.
Sukirin, Kepala SMAN 5 Surabaya, menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan hasil dari program one student one talent, yang mendorong siswa untuk terus berinovasi sesuai dengan minat dan bakat mereka.
"Program ini tidak hanya mendorong siswa untuk berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Kami ingin mereka terbiasa bersaing dengan kompetitor yang juga hebat di bidangnya. Alhamdulillah, siswa kami selalu berhasil mengharumkan nama sekolah dan daerah," tuturnya.
Comments