Surabaya hari ini tidak baik baik saja, fenomena calon tunggal dalam kontestasi politik pilkada kali ini sungguh membuat saya merasa miris ,kecewa bahkan marah,
Lambang Kota suro dan boyo tidak lagi menunjukkan kegarangan Pahlawan2 nya ,tidak lagi menunjukkan semangat patriotismenya ,semuanya selesai dikangkangi nafsu bejat oligarky dan kerakusan elite politik .
Petahana memborong semua Rekom partai tanpa basa basi,,ini kah wajah demokrasi kita hari ini?
Elite Partai Politik dengan bangga mengebiri kader2 nya hanya untuk nafsu kekuasaan,
Ini kah suguhan menu partai? tidak ada lagikah kebanggan partai menjaga idealisme dan marwah partainya?
Lalu dimana kegunaan partai untuk masyarakat?
Bukankah banpol yg diberikan negara adalah utk kaderisasi, menciptakan pemiimpin pemimpin baru ?
Lupakah kalian uang banpol itu berasal dari pajak rakyat.
Dimana pertanggung jawaban moral kalian pada rakyat.
Pertanyaan pertanyaan ini selalu muncul setiap kali melihat banner2 Petahana yang bertebaran sepanjang jalan dan kampung .
Dan aku kembali bertanya kenapa harus ada pilkada, senentara demokrasi itu sendiri sudah kau tikam mati.?
Masihkah SURABAYA LAYAK DISEBUT KOTA PAHLAWAN?
Sementara nadinya sudah kau sobek dengan pisau karatan sampai darahnya tak lagi keluar.
Dian ASB