Jumat ,tepatnya 18 oktober 2024,BEM se Jatim mendeklarasikan Pilkada damai.
Saya mengapresiasi Gerakan tersebut, tetapi tidak ada yang istimewa, dari Gerakan tersebut, kerena adalah kewajiban setiap warga negara untuk menjaga kedamaian di lingkungan masing masing, "ada atau tidak ada pilkada." . Justru Gerakan tersebut terkesan mahasiswa main aman, ,mahasiswa kehilangan sikap kritisnya ,
Mahasiswa tidak lagi menyuarakan hal2 edukatif pada masyarakat bagaimana harusnya pilkada dilaksanakan dengan cara yang demokratis,karena pilkada/ pemilu adalah Produk dari Negara Demokrasi.
Tidakkah fenomena calon tunggal dan kotak kosong ini menggelitik nalar adik- adik mahasiswa?
Masih belum lepas dari ingatan kita bagaimana mahasiswa saat pilpres kemarin turun ke jalan,ke senayan meneriakkan suara suara sumbang karena kalian marah melihat hal hal yg tidak boleh dilakukan oleh Pemetintah.
Capekkah kalian
Atau sedang tertidur karena sudah dinina bobokan oleh penguasa?
Apa fenomena calon tunggal dan Gerakan kotak kosong kalian anggap issue lokal, sehingga kaliann tidak terangsang untuk mrnyikapinya?
Saya tidak tahu dan tidak mengerti jalan pikiranmu,wahai generasi penerus bangsa.
Mahasiswa, kemana kalian?
Tuli dan bisukan kalian?
Lihatlah demokrasi diambang kematian
Dicengkeram oleh kuatnya cakar cakar oligarky.
Mahasiswa kemana kalian?
Buka headsetmu sejenak , ,tinggalkan sebentar gadgetmu
Menolehlah pada rakyat yg hari ini menjadi korban persengkongkolan politik
Dengarkan mereka walau sejenak.
Kotak kosong menanyakan keberadaanmu.
Dian ASB
Mahasiswa? Adanya siswa e