Kata Febri : 8/10
Seperti melihat sejarah transformers. Film ini berhasil membawa kembali ke masa lalu Cybertron, sebelum perang saudara meletus. Kisah persahabatan Optimus Prime dan Megatron yang begitu kuat, namun akhirnya retak, adalah inti dari film ini. Mengingatkan bahwa rivalitas Optimus-Megatron bukan semata pertempuran kebaikan melawan kejahatan sebagaimana yang ditampilkan versi live action, tapi suatu benturan ideologi. Karena menyentil tema sosial dan politik yang juga mengeksplorasi isu-isu seperti kelas sosial dan eksploitasi sumber daya.
Dari segi visual, film ini benar-benar memukau. Animasi 3D-nya bukan hanya keren, tetapi juga bikin karakter-karakternya terlihat lebih ekspresif. Setiap adegan aksi, terutama balapan yang menjadi salah satu sorotan, dibuat dengan sangat detail. Latar belakang dan lingkungan di film ini terasa hidup.
Alur ceritanya sendiri juga tak begitu rumit. Semua diawali dengan begitu jelas, tegas tanpa memerlukan plot twist berlika-liku. Dinamika interaksi antar tokohnya sendiri membuatnya masih terasa seru untuk dinikmati meski perubahan sifat beberapa tokoh seperti terasa terlalu mendadak, dengan karakter-karakter yang mendalam dan dialog yang cerdas bahkan untuk komedinya juga mengena dan bikin ngakak sepanjang film.
Sinopsis :
Orion Pax dan D-16, dua robot penambang di Iacon City yang terjebak dalam kasta sosial rendah karena mereka tidak bisa bertransformasi seperti robot lainnya. Hidup mereka sulit, dengan kerja keras dan bos yang kasar. Orion Pax, yang punya mimpi besar, bertekad mencari Matrix of Leadership di permukaan Cybertron.