Kata Febri : 8/10
Film ini unik meski bukan tema hal yang baru namun sangan relate dengan GenZ. Adanya teknologi yang mampu memindah tubuh dan pikiran dengan begitu mudahnya. Film sci-fi Inception (2010) Nolan saja harus menjelaskan begitu detail dan rumit serta kompleks agar terlihat make sense. Dan film ini memang bukan kisah sci-fi yang mengarah ke sana, melainkan sebuah gagasan tentang hidup menjadi orang lain. Sebuah topik yang hangat sejalan dengan perkembangan medsos yang makin menggila dan memberi efek yang luar biasa bagi mental generasi muda. Bayangkan jika pikiran atau roh kita berada di dalam tubuh rekan kita yang lebih populer, atau secara fisik lebih cantik atau tampan, atau lebih kaya? Bukankah ini amat menggiurkan?
Cerita yang disampaikan mungkin terdengar rumit. Ada delapan karakter dengan kepribadian dan konflik yang spesifik dan bertukar tubuh. Jadii harus jeli dan fokus untuk menonton film ini.
Satu hal yang mencuri perhatian adalah kemasan estetiknya. Sejak awal teknik editing cepat digunakan senada dengan teknik dan gaya aplikasi medsos yang begitu rancak dan dinamis. Dan kerennya waktu menjelaskan adegan flashback meski seperti adegan foto diam namun dibuat kreasi yang menarik menjadi tampilan yang unik.
Twist-nya juga tidak terduga, lumayan terkecoh. Meski sepanjang film dibuat penasaran endingnya akan dibawa kemana.
Sinopsis :
Pasangan muda Shelby (O’Grady) dan Cyrus (Morosini) berkumpul dalam pesta pranikah rekan mereka, Reuben (Terrel) yang akan menikah, bersama beberapa sahabat mereka, Dennis (Gavin), Maya (Nina), Nikky (Carey), serta Brooke (Hardestry). Siapa sangka, Forbes (Thompson) rekan lama mereka yang punya masalah di masa lalu turut datang. Forbes membawa sebuah koper misterius yang rupanya berisi sebuah alat yang mampu memindah pikiran dan tubuh. Semuanya terusik dan permainan pun dimulai. Jiwa dan pikiran mereka pindah ke tubuh rekan mereka yang lain secara acak. Mereka pun harus menebak siapa yang ada di balik tubuh masing-masing.